Header Ads

banner 728x90

Aksi Unik Mahasiswa UGM! Seminggu 'Kemah' di Balairung, Tuntut Reformasi Pendidikan & Lingkungan

 

Foto: Yustinus Wijaya Kusuma/Kompas

SURAKARTA.TODAY – Puluhan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar aksi unik dengan berkemah selama seminggu di depan Gedung Balairung, sejak Senin (19/5/2025) hingga Minggu (25/5/2025). Aksi ini bukan sekadar protes biasa, melainkan bentuk perlawanan simbolis terhadap kebijakan kampus dan pemerintah yang dinilai abai terhadap isu pendidikan dan lingkungan.

"Kami Tidak Akan Bubar Sebelum Didengar!"

Koordinator aksi, Aditya Pratama (22), menjelaskan bahwa aksi kemah ini adalah bentuk gerakan jangka panjang"Kami siap di sini seminggu, bahkan lebih. Ini bukan sekadar demo satu hari, tapi upaya menyuarakan keresahan yang selama ini diabaikan," tegasnya saat diwawancarai, Rabu (21/5/2025).

Mahasiswa Fakultas Hukum itu menyebut setidaknya ada tiga tuntutan utama:

  1. Revisi kurikulum yang lebih responsif terhadap isu lingkungan dan HAM.

  2. Transparansi anggaran kampus, terutama terkait proyek infrastruktur yang dinilai merusak ekosistem.

  3. Desakan kepada pemerintah untuk menindak perusahaan-perusahaan penyebab polusi di DIY.

Aksi Kreatif: Dari Diskusi Hingga Pentas Seni

Selain mendirikan tenda, mahasiswa juga menggelar berbagai kegiatan, seperti:

  • Diskusi publik dengan mengundang akademisi dan aktivis lingkungan.

  • Pemutaran film dokumenter tentang kerusakan alam di Indonesia.

  • Pentas seni (teater dan musik) bertema lingkungan.

"Kami ingin menunjukkan bahwa protes tidak harus selalu keras. Seni dan diskusi bisa jadi alat perlawanan," ujar Siti Aminah (21), salah satu peserta aksi dari Fakultas Ilmu Budaya.

Respons Kampus: "Kami Terbuka untuk Dialog"

Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto, menyatakan pihaknya menghargai aspirasi mahasiswa"Kami sudah menjadwalkan pertemuan dengan perwakilan mereka. UGM selalu mendukung kebebasan berekspresi, asal sesuai aturan," jelasnya.

Namun, ia mengingatkan agar aksi tetap menjaga ketertiban kampus. "Mereka boleh berkemah, tapi kami minta tidak mengganggu aktivitas akademik," tambahnya.

Fakta Penting:

  • Aksi berlangsung 7 hari non-stop di depan ikon kampus UGM.
  • Diikuti oleh multi-fakultas, termasuk mahasiswa dari FISIP, Hukum, dan Kehutanan.
  • Sempat viral di media sosial dengan tagar #BalairungBicara.

Aksi ini menjadi sorotan publik karena metode protes yang berbeda dari demonstrasi biasa. Apakah tuntutan mereka akan ditindaklanjuti? Simak perkembangan selanjutnya!

(ar/ar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.